Ciri Khas dan Keunikan Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Barat

Sulawesi Barat( disingkat Sulbar) merupakan suatu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Sulawesi, Indonesia. Provinsi ini sempat jadi bagian dari provinsi Sulawesi Selatan sampai tahun 2004. Ibukota provinsi Sulawesi Barat merupakan Kota Mamuju.

Penyusunan provinsi Sulawesi Barat ialah hasil pemekaran dari provinsi Sulawesi Selatan yang didasarkan pada Undang- Undang No 26 Tahun 2004 yang disahkan dalam rapat Paripurna antara Pemerintah serta DPR RI, serta ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia bertepatan pada 16 Oktober 2004

Nama pakaian adat khas Provinsi Sulawesi Barat Suku Mandar yakni pakaian Pattuqduq Towaine. Bersumber pada peranan serta tipe nya atasan busana Pattuqduq Towaine untuk wanita yaitu Rawang Bono untuk adat perkawinan serta pakaian Pokko buat busana tarian sedangkan buat pakaian laki- laki bakal dipaparkan dibawah ini.

Seperti Provinsi yang lain, Warga Sulawesi Barat ialah warga heterogen yang terdiri dari warga asli Sulawesi Barat serta pula pendatang.

Penduduk asli provinsi Sulawesi Barat tercantum suku Mandar, Mamasa, Mamuju, Pattae serta Galumpang yang mempunyai busana tradiional dengan karakteristik khas serta keunikan tiap- tiap.

A. Pakaian Adat Laki- laki Pattuqduq Towaine dari Provinsi Sulawesi Barat

Dari segi banetuk desain model yang dikenakan oleh laki- laki busana tradisional Pattuqduq nampak lebih simpel dibanding baju wanita. Secara universal memakai jas warna gelap serta bawahan celana panjang kain bercorak gelap pula.

Kelengkapan pernak- pernik baju adat ini semacam penutup kepala bercorak gelap dengan sebagian motif yang berperan selaku hiasan. Bonus terdapat kain sarung tenun yang dililit pada pinggang.

B. Busana Wanita Pattuqduq Towaine

Perbedaan dengan busana laki- laki ialah peruntukan busana Pattuqduq Towaine desain pakaian perempuan mempunyai atasan bernama Rawang Bono yang dikenakan buat adat perkawinan serta pakaian Pokko buat busana tarian.

Desain Keduanya dengan model lengan pendek memakai bahan kain yang mempunyai warna terang. Setelah itu buat bawahan terdapat Lipaq Saqbe, sarung dengan motif tenun khas Mandar.

Salah satu karakteristik khasnya yakni bermotif ataupun corak raja, corak biji delima, serta batu dadzima. Dilengkapi pula pernak- pernik sebagai hiasan, dan menggunakan sanggul yang dilingkari hiasan bunga selaku khas dari waita.

Pada bagian pinggul mengenakan kawari yang dilengkapi dengan ikat pinggang ataupun Sima- Simang. Terus menjadi menawan dengan bonus kalung koin emas pula menghiasai leher, dan Gallang Balleq selaku gelang di kedua pergelangan tangan

C. Keunikan Pattuqduq Towaine Pakaian Adat Sulawesi Barat

Unik dengan mengekan kawari yang dilengkapi dengan ikat pinggang yang diucap Sima- Simang pada bagian pinggul.

Pernak- pernik kalung koin emas menghiasai leher, dan Gallang Balleq berbentuk gelang di kedua pergelangan tangan.

busana dilengkapi dengan suatu hiasan berupa bunga serta pula sanggulan

Wujud bunga melingkari sanggulan serta bercorak emas disebut dengan sebutan gal.

Pada saat akan digunakan menari jumlah potongan pakaian yang dikenakan cuma berjumlah 18 potong.

Sebaliknya buat penggunaan kegiatan adat ataupun perkawinan umumnya berjumlah 24 potong.

Pakaian menari disebut dengan pakaian pokko, Baju untuk mendatangi suatu kegiatan adat ataupun perkawinan disebut dengan busana rawang bono.

D. Akhir Kata macam baju adat dari Sulawesi Barat

Sederhana serta berkarakter pakaian Pattuqduq Towaine suku mandar semacam pakaian adat wilayah yang lain yang ada di Indonesia, pakaian khas Sulawesi Barat, Mamuju pula tidak kalah unik.

Bila terdapat kekurangan serta kesalahan dalam penyusunan ini mohon dikoreksi pada kolom pendapat, demi kemajuan web kearifanlokal. com and thanks.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *